This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khuluqi, Mohammad Ahsanul (2023) Kewenangan lembaga negara terhadap sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia. Masters thesis, UIN Sunan Ampel SUrabaya.
![]() |
Text
Mohammad Ahsanul Khuluqi_02040421013 full.pdf Restricted to Repository staff only until 4 February 2028. Download (3MB) |
![]() |
Text
Mohammad Ahsanul Khuluqi_02040421013.pdf Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang kewenangan lembaga negara terhadap sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia dalam kerangka teori negara hukum terkait sistem pertahanan dan keamanan digital. Untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah bagaimana pengaturan sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia diatur di dalam peraturan perundang-undangan dan bagaimana kewenangan lembaga negara terhadap sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia. Untuk mengkaji hal tersebut di atas, maka digunakan metode penelitian hukum normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konsep untuk menjawab persoalan tersebut. Dalam hal ini pengumpulan bahan hukum yang representatif, bahan hukum bersumber dari perundang-undangan yang berlaku. Semua bahan hukum yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif deskripstif. Hasil penelitian tersebut ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa Sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia telah di atur di dalam peraturan perundang-undangan melalui UU PDP, akan tetapi masih belum cukup dikatakan sebagai aturan yang optimal karena masih terjadi legal gap atau ketimpangan hukum antara Kemenkominfo dan juga BSSN sebagai sektor garda terdepan negara Indonesia dalam konteks teknologi digital. Perlu adanya suatu mekanisme khusus yang mengatur keduanya sehingga hukum dan aplikasinya dapat berjalan secara optimal. Kewenangan dari BSSN serta Kemenkominfo merupakan kewenangan yang bersifat delegatif yang berasal dari presiden yang artinya kedua lembaga tersebut bertanggung jawab penuh kepada presiden terkait aksi serta segala macam tindakan hukum yang dilakukannya. Meski kedua lembaga tersebut memiliki kewajiban yang sama menangani di bidang digital akan tetapi keduanya memiliki batasan yang berbeda. Kemenkominfo dengan kebijakan yang bersifat administratif, serta BSSN yang memiliki kewenangan yang cenderung aplikatif. Maka perlu adanya suatu kolaborasi dan integrasi antara dua lembaga serta Lembaga negara lainnya yang memiliki kewenangan otoritatif dalam hal sistem informasi digital secara nasional untuk menciptakan strategi kebijakan yang lebih efektif khususnya di bidang sistem pertahanan dan keamanan digital di Indonesia. Dengan adanya sistem digital maka perlu adanya sebuah pemahaman kepada masyarakat terkait penggunaan aplikasi yang berbasis digital tentu harus menguasai segala macam aspek sistem informasi yang berbasis digital.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Hukum Negara |
||||||||||||
Keywords: | Lembaga negara; sistem pertahanan; keamanan digital | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Hukum Tata Negara Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Mohammad Ahsanul Khuluqi | ||||||||||||
Date Deposited: | 04 Feb 2025 08:16 | ||||||||||||
Last Modified: | 04 Feb 2025 08:16 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76723 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |