This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Setiabudi, Izdihar Kinan (2025) Analisis personal branding Ahmad Tito melalui sosial media Tiktok dalam perspektif etika bisnis Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Izdihar Kinan Setiabudi_G94218185.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Izdihar Kinan Setiabudi_G94218185_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 July 2028. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang penerapan karakteristik personal branding Ahmad Tito dalam media sosial Tiktok. Ahmad Tito adalah seorang influencer dengan 270 ribu followers, sekaligus fotografer, videografer dan content creator profesional yang cukup digemari oleh para pemuda pengguna media sosial, khususnya TikTok. Personal branding ditinjau dari teori Peter Montoya dan Etika Bisnis Islam. Rumusan masalah yang diteliti adalah bagaimana karakteristik Personal branding Ahmad Tito pada Akun Tiktok @_ahmadtito dan bagaimana praktik personal branding Ahmad Tito pada Akun Tiktok @_ahmadtito menurut perspektif etika bisnis Islam. Karakteristik teori Montoya yaitu Spesialisasi, Kepemimpinan, Kepribadian, Terlihat, Kesatuan, Keteguhan, Nama Baik dengan cukup baik yang dilakukannya. Sementara karakteristik menurut Etika Bisnis Islam yaitu Tauhid, Keseimbangan, Kehendak Bebas, Tanggung Jawab, Kebajikan atau Kejujuran. Metode yang dilakukan dan digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan di Surabaya, dengan cara melakukan observasi data berupa lima video unggahan Ahmad Tito dengan kriteria For You Page pada akun TikTok-nya. Konfirmasi atas data tersebut dilakukan secara wawancara kepada dua informan yang merupakan follower Ahmad Tito sekaligus yang pernah berinteraksi dengan Ahmad Tito. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ahmad Tito belum sepenuhnya menerapkan karakteristik Nama Baik (The Law of Goodwill). Hal ini ditunjukkan dari jarangnya menjawab atas komentar dan pertanyaan netizen atas unggahan yang telah dilakukannya. Berdasarkan personal branding Etika Bisnis Islam, Ahmad Tito juga belum sepenuhnya menerapkan karakteristik Unity (Tauhid) dan Equilibrium (Keseimbangan), yang ditunjukkan dari jarangnya menjawab komentar dan pertanyaan netizen atas unggahan yang telah dilakukannya dan digunakannya model perempuan yang belum menutup aurat sebagaimana diatur dalam syariat Islam. Peneliti menyarankan agar Ahmad Tito meningkatkan pemantauan atas seluruh komentar, pertanyaan dan chat yang berasal dari netizen/follower atas unggahan yang telah dilakukannya. Komentar, pertanyaan dan chat netizen yang bersifat urgent dan strategis, agar direspon dan dijawab secara tuntas, karena boleh jadi masukan tersebut dapat dijadikan bahan perbaikan Personal Branding bagi Ahmad Tito. Selain itu, Ahmad Tito yang seorang Muslim, sebaiknya menggunakan prinsip Etika Bisnis Islam dalam menjalankan bisnisnya di media sosial TikTok, khususnya terkait dengan busana yang digunakan oleh model pada video/kontennya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bisnis Etika |
||||||||
Keywords: | Content creator; tiktok; etika bisnis Islam; personal branding | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Kinan Izdihar Setiabudi | ||||||||
Date Deposited: | 17 Jul 2025 03:22 | ||||||||
Last Modified: | 17 Jul 2025 03:22 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82707 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |