This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Zubaidi, Advan Navis (2012) BISNIS MEDIA DALAM BINGKAI DAKWAH DAN AGAMA : ECONOMICS MEDIA PERSPECTIVE. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.
|
Text
Buku 3 Fix_115.pdf Download (527kB) | Preview |
Abstract
Bagi media swasta, rating dan share adalah segalanya. Tayangan yang dipandang menarik, akan berdampak pada jumlah audience, selanjutnya akan berdampak pada revenue dan keuntungan media. Apapun akan dilakukan untuk dapat meraih keduanya. Bagaimanapun, roh kehidupan TV swasta ada pada iklan dan keuntungan. Ironisnya, upaya untuk meraih keuntungan yang berlipat ini tidak diiringi dengan kualitas tayangan yang mencerdaskan. Tayangan hiburan atau apapun yang dibungkus dengan kemasan hiburan lebih banyak mendominasi program acara televisi yang disajikan. Salah satunya adalah tayangan dakwah dan Agama. Tayangan dakwah dan agama menjadi salah satu komoditi yang bisa diandalkan. Terlihat dari porsi yang diberikan untuk plotting acara keagamaan dalam setiap harinya. Setiap pagi, hampir setiap stasiun televisi memiliki program acara keagamaan yang disajikan dalam bentuk ceramah agama. Semakin lama, batasan antara dakwah dan bisnis menjadi sangat tipis. Dikhawatirkan, motif ekonomi dan bisnis lebih dominan daripada dakwah dan agama. Batasan ini menjadi semakin tipis ketika kemasan dakwah dibuat dengan gaya hiburan dan lebih banyak guyonan. Ditambah para da’i menjadi selebriti dadakan dengan menejadi sasaran empuk infotainment. Dalam perspektif kajian ekonomi politik media oleh Vincent Moscow, dominasi motif bisnis dan ekonomi dalam sebuah tayangan media adalah wajar dan merupakan khas media swasta. Hanya mungkin tidak dapat dibiarkan begitu saja. harus ada perbaikan dari sisi tayangan maupun audience. Ada dua sisi perbaikan yang dimungkinkan, pertama dari sisi media, tentu ini sulit dan berat, sebab orientasi materi adalah khas dari media swasta yang bergantung hidup dari iklan. Tetapi tidak mustahil untuk dilakukan, sebab bagaimanapun ada juga media yang mengemas acara dakwah dengan baik. Kedua, dari sisi konsumen, perubahan pada sisi inilah yang paling dimungkinkan, yaitu bagaimana memberikan pencerahan pada masyarakat perilaku mengkonsumsi media dengan bijak. Diharapkan, kearifan masyarakat dalam mengkonsumsi media (media literacy) menjadi filter tersendiri bagi setiap sajian program yang diberikan. Masyarakat tidak lagi bergantung kepada pemerintah selaku legulator, dan tidak lagi bergantung kepada media selaku produsen. Apapun sajian media, akan terseleksi dengan baik oleh audience yang memiliki media literacy yang baik.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Dakwah > Dakwah - Media Ekonomi Bisnis |
||||||
Keywords: | Bisnis Media; Dakwah; Agama : Economics Media Perspective | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Conference | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 08 Aug 2016 06:43 | ||||||
Last Modified: | 08 Aug 2016 06:43 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8390 |
Actions (login required)
View Item |