TAGHYIRAT AL AWZAN AL ÁRUDLIYAH FI SYI'R ABI AL QASIM AL SYABI FI ALBAB "YA AS SYI'R"

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sarifudin, Sarifudin (2017) TAGHYIRAT AL AWZAN AL ÁRUDLIYAH FI SYI'R ABI AL QASIM AL SYABI FI ALBAB "YA AS SYI'R". Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (437kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (377kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (393kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (450kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (430kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (712kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (255kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (409kB) | Preview

Abstract

Al-Syabi dilahirkan pada tanggal 24 Februari 1909 M, di Kabupaten Syabiyah atau Syabah dari Propinsi Tauzan di negara Tunisia. Ayahnya bernama Muhammad bin Balqasim al-Syabi. Semula ia belajar di Al-Azhar Mesir, kemudian masuk perguruan tinggi ”Zaituna” Tunis, sampai memperoleh ijazah Tathwi (nama ijazah Mahasiswa yang dapat menyelesaikan studi di Zaituna Tunis). Kemudian diberi jabatan Qadhi (hakim), yang tugasnya berpindah-pindah dari propinsi satu ke propinsi yang lain. Dari itulah, anaknya bersekolah di berbagai tempat, ada yang berhawa sejuk, ada yang panas, ada yang pemandangannya indah dan ada yang gersang. Al-Syabi pertama masuk pondok pesantren Kuttab di daerahnya. dan menghafal al-Quran pada usia 9 tahun. Pada tahun 1928 al-Syabi masuk perguruan tinggi hukum Tunisia dengan memperoleh ijazah pada tahun 1930. dan mempunyai hasil karya sastra diantaranya Qishat al-Hijrah al-Nabawiyah, Mudzakkirat, Majmuah Rasail, Maqalah, Fi al-Maqbarah, Al-Sikkir (Masrah), Shafahat, al-Damiyah, Al-Yanbu (studi sastra kontemporer), Jamil Butsainah dan Syuara Maghrib. Al-Syabi meninggal pada usia 25 tahun yaitu pada 29 Oktober 1934. Fokus permasalahan dalam pembahasan ini adalah 1. Apa saja wazan arudl yang terdapat pada Syiir Abu al-Qasim al-Asyabi pada bab “Ya al-Syiru” ? 2. Bagaimana perubahan wazan arudl yang terdapat pada Syiir Abu al-Qasim al-Asyabi, bab “Ya al-Syiru” ?. Tujuan pembahasan ini untuk mengetahui wazan arudl dari macam-macam perubahan yang terdapat pada syiir al-Syabi. Teori sastra yang digunakan sebagai pendekatan dalam pembahasan judul ini adalah teori objektif, yaitu meneliti syiir al-Syabi dari segi irama arudl (yaitu hasil pengulangan dari beberapa tafilah) dan perubahan yang berupa Zihaf (kecepatan irama) dan Illat (kecacatan irama). Adapun temuan hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pada syiir Abu al-Qasim al-Syabi pada bab “Ya al-Syiru” menggunakan bahar Kamil, adapun dalam bahar Kamil tersebut terdapat beberapa macam, sebagai berikut : Bahar kamil majzuah Shahihah yang mempunyai Dharab Shahih, yaitu terdapat pada bait ke-5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 22, 25, 26, 27, 28, 33, 34, 37, 38, 39, 40, 45, 46. Bahar kamil majzuah Shahihah yang mempunyai Dharab Mudzaiyal, yaitu terdapat pada bait ke-1, 2, 3, 4, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 29, 30, 31, 32, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50. Bahar kamil majzuah Shahihah yang mempunyai Dharab Muraffal, yaitu terdapat pada bait ke-35 dan 36. Pada syiir Abu al-Qasim al-Syabi pada bab “Ya al-Syiru” terdapat beberapa macam perubahan wazan arudl yaitu sebagai berikut : Zihaf (perubahan yang terjadi pada huruf ke-2 dari Sabab Khafif dan Sabab Tsakil yang ada pada Tafilah-tafilah di Hasywu bait), Zihaf yang terdapat pada syiir ini berupa Idlmar (memetikan huruf ke-2 yang hidup) pada bait ke-1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 49, 50. Waqash (pembuangan pada huruf ke-2 yang hidup) terdapat pada bait ke-50. Illat (perubahan yang terjadi pada huruf ke-2 dari Sabab Khafif dan Sabab Tsakil, demikian juga dari Watd Majmu dan Watad Mafruq yang ada pada arudl dan dlarabnya bait syiir), terdapat illat ziyadah yaitu Tarfil (penambahan sabab khafif pada akhir watad majmu) pada bait ke-35 dan 36, Tadzyil (penambahan satu huruf pada akhir watad majmu) pada bait ke-1, 2, 3, 4, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 29, 30, 31, 32, 41, 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50. Serta illat Naqash yaitu Qatha (pengguguran huruf mati pada watad majmu dan mematikan huruf hidup sebelumnya) pada bait ke-29. Zihaf al-jari majra illat (Zihaf yang berlaku pada kedudukan illat) berupa berupa Idlmar (mematikan huruf ke-2 yang hidup) yangterdapat pad bait ke-5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 50. Dengan demikian, syiir Abu al-Qasim al-Syabi pada bab “Ya al-Syiru” ditemukan beberapa irama wazan arudl dan macam-macam perubahannya, yaitu illat tarfil (penambahan sabab khafif pada akhir watad majmu), illat tadzyil (penambahan satu huruf pada akhir watad majmu), qatha (pengguguran huruf mati pada watad majmu dan mematikan huruf hidup sebelumnya) dan zihaf idlmar (mematikan huruf ke-2 yang hidup), zihaf waqash (pembuangan pada huruf ke-2 yang hidup) serta Zihaf al-jari majra illat berupa Idlmar (mematikan huruf ke-2 yang hidup). Oleh karena itu, syiir-syiir Abu al-Qasim al-Syabi dapat dikategorikan sebagai karya yang absurd(sangat baik), meskipun bait-bait syiirnya ada perubahan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sarifudin, Sarifudinfudinsarif63@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Sastra
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Sarifudin Sarifudin
Date Deposited: 21 Feb 2017 05:57
Last Modified: 21 Feb 2017 05:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15131

Actions (login required)

View Item View Item