FLOUTING MAXIMS OF QUANTITY AND QUALITY USED BY THE MAIN CHARACTERS IN HENRIK IBSEN’S A DOLL HOUSE

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Shofiyah, Umi (2015) FLOUTING MAXIMS OF QUANTITY AND QUALITY USED BY THE MAIN CHARACTERS IN HENRIK IBSEN’S A DOLL HOUSE. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (316kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (705kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (565kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (209kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini fokus pada analisis flouting maxim kuantitas dan kualitas yang digunakan oleh tokoh utama di dalam A Doll House karya Henrik Ibsen. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) bagaimana maxim kuantitas dan kualitas dibantah oleh tokoh utama di dalam A Doll House karya Henrik Ibsen? (2) Apa tujuan tokoh utama dalam A Doll House karya Henrik Ibsen membantah maxim kuantitas dan kualitas? Penulis menggunakan teori Grice tentang cooperative principles untuk menjawab bagaimana maxim kuantitas dan qualitas dibantah. Kemudian untuk menganalisa tujuan dari tokoh utama membantah maxim di dalam A Doll House karya Henrik Ibsen, penulis menggunakan teori Hymes tentang konteks situasi. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis flouting dua maxim dan tujuan tokoh utama membantah maxim tersebut. Data dari penelitian ini diambil dari ucapan/percakapan antara Nora dan Helmer dan tokoh pembantu yang terlibat dalam percakapan Nora dan Helmer. Kemudian penulis menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari percakapan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nora dan Helmer membantah maxim kuantitas delapan kali dan maxim kualitas dua belas kali. Kedua tokoh utama, Nora dan Helmer membantah maxim kuantitas dengan dua cara. Yaitu, dengan memberikan terlalu sedikit informasi dan menjadi terlalu informatif dalam percakapan. Selanjutnya Nora dan Helmer membantah maxim kualitas dengan empat cara. Mereka menggunakan hiperbola, metafor, banter, dan sarcasm. Tetapi penulis tidak menemukan ironi sebagai cara mereka membantah maxim kualitas. Kemudian, penemuan menunjukkan bahwa Nora dan Helmer membantah maxim untuk tujuan tertentu. Contohnya untuk membuat informasi lebih jelas, untuk mengubah perilaku, untuk mendapatkan perhatian dari seseorang, untuk menunjukkan simpati, dan untuk menyembunyikan sesuatu. Sedangkan frekwensi tertinggi dari tujuan flouting maxim kualitas menunjukkan bahwa tokoh utama di dalam A Doll House karya Henrik Ibsen membantah maxim kualitas dengan tujuan tidak membuat komunikasi antara pemain atau tokoh terhenti. Itu ditunjukkan oleh tujuan untuk menguatkan pendapat dan membuat humor

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Zuliati Rohmah
Creators:
CreatorsEmailNIM
Shofiyah, UmiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Bahasa Inggris
Kesusastraan > Kesusastraan Inggris
Keywords: Grice’s Cooperative Principles; Flouting Maxim Of Quantity; Flouting Maxim Of Quality; A Doll’s House; Tokoh; Novel
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Inggris
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 26 Nov 2015 08:54
Last Modified: 26 Nov 2015 08:54
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2887

Actions (login required)

View Item View Item