This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sari, Delia Atika (2025) Analisis Maqāṣid Al-Usrah terhadap keberadaan tren “Marriage is Scary” di media sosial tiktok perspektif Jamaluddin Attiyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.
![]() |
Text
Delia Atika Sari_05020121052 OK.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
Delia Atika Sari_05020121052 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 27 September 2028. Download (5MB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan penelitian empiris. Sumber data dalam penelitian ini yakni, sumber data primer yaitu diperoleh dengan wawancara kepada 5 kreator yang turut membuat tren "marriage is scary". Sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi berbagai konten video TikTok yang mengangkat tema “marriage is scary”, artikel berita online, jurnal ilmiah, dan Google Trends. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif dengan menggunakan pola pikir berjenis deduktif, hasil penelitian disajikan dengan menguraikan teori dan isu terkait keberadaan tren “marriage is scary” secara umum di media sosial, khususnya TikTok, setelah itu, pembahasan difokuskan pada analisis tren tersebut menggunakan teori maqāṣid al-usrah dalam perspektif Jamaluddin Attiyah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, tren “marriage is scary” di media sosial TikTok digambarkan dan dikomunikasikan oleh pengguna melalui berbagai bentuk konten, melalui beragam konten seperti narasi emosional, cuplikan konflik rumah tangga, sindiran, nasihat, hingga humor. Dengan memanfaatkan fitur audio, efek visual, dan caption, pengguna menyampaikan keresahan serta pengalaman pribadi terkait pernikahan. Tren ini mencerminkan realitas sosial bahwa pernikaha n tidak selalu ideal atau membahagiakan, melainkan juga penuh tantangan dan ketimpangan. Kedua, dalam perspektif maqāṣid al-usrah Jamaluddin Attiyah, sebagian konten “marriage is scary” yang ada di TikTok bertentangan dengan tujuan pernikahan Islam karena menampilkan ketakutan tanpa pemahaman, namun ada juga konten yang mencerminkan kehati-hatian yang masih sejalan dengan nilai-nilai Islam. Maka dari itu, penulis memberikan saran agar masyarakat umum dan para tokoh, influencer, pendidik, disarankan untuk bersama-sama membangun pemahaman yang sehat tentang pernikahan. Pemerintah, disarankan untuk melakukan pengawasan dan mempertibangkan kebijakan edukasi pernikahan bagi generasi muda untuk menumbuhkan pemahaman yang sehat dan menekan penurunan angka pernikahan di Indonesia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Masyarakat Islam Media Sosial Nikah Perkawinan Sosiologi Islam |
||||||||
Keywords: | Perkawinan; Pernikahan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Delia Atika Sari Sari | ||||||||
Date Deposited: | 27 Sep 2025 11:08 | ||||||||
Last Modified: | 27 Sep 2025 11:08 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84560 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |