This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Romadina, Dias (2016) VIOLATION OF CONVERSATIONAL MAXIMS USED BY THE MAIN CHARACTERS IN TATE TAYLOR'S MOVIE "THE HELP". Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (605kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (553kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (598kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (530kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (642kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (544kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (464kB) | Preview |
Abstract
Penulis melakukan kajian tentang pelanggaran maksim percakapan yang digunakan oleh karakter utama dalam film The Help oleh Tate Taylor. Maksim adalah aturan yang harus dipatuhi oleh semua pembicara secara tekstual dan interpersonal agar memiliki proses komunikasi yang lancar. Maksim percakapan dibagai menjadi empat, yaitu; maksim kuantitas, maksim kualitas, relevan, dan cara. Pelanggaran maksim dapat terjadi dalam suatu percakapan dimana informasi dari pembicara tidak disampaikan dengan baik kepada pendengar. Contoh pelanggaran maksim adalah memberikan informasi yang berlebihan, tidak benar, tidak relevan, atau tidak jelas. Penelitian ini mencoba menjawab dua rumusan masalah. Pertama, jenis maksim apa saja yang dilanggar oleh karakter utama dalam film The Help oleh Tate Taylor? Kedua, apa hubungan antara pelanggaran maksim dan watak karakter di film The Help oleh Tate Taylor?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini dikemukakan oleh Grice (1975). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengemukakan pelanggaran maksim dalam percakapan orang kulit hitam dan kulit putih di Jackson, Mississippi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini adalah ucapan dari tiga karakter utama, yaitu; Aibileen, Minny, dan Skeeter yang mengandung pelanggaran maksim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggaran maksim dalam percakapan yang ditemukan pada ucapan si karakter dapat mempengaruhi watak si karakter melalui konteks pembicaan mereka. Ada 65 ucapan yang mengandung pelanggaran maksim yang dihasilkan oleh tiga karakter dalam film. Dalam penelitian ini, maksim yang sering dilanggar, yaitu; maksim kuantitas 27 kali dan maksim relevan 22 kali. Sedangkan, maksim kualitas 9 kali dan maksim cara 7 kali tidak sering dilanggar. Watak dari si karakter dapat muncul ketika mereka melanggar maksim tertentu yaitu dapat diindikasi bahwa melanggar maksim kuantitas dapat menentukan karakter yang suka berbicara yang sering dilakukan oleh Aibileen dan Skeeter. Sedangkan, melanggar maksim relevan dapat menentukan karakter yang suka marah yang sering dilakukan oleh Minny.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Bahasa Inggris Linguistik |
||||||
Keywords: | Violation Of Conversational Maxims | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Romadina Dias | ||||||
Date Deposited: | 29 Aug 2016 02:35 | ||||||
Last Modified: | 29 Aug 2016 02:35 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9510 |
Actions (login required)
View Item |